Namun yang terjadi, mereka yang heteroseksual, homoseksual, atau transeksual sering kali ditolak ketika beribadah di masjid. Lantaran itulah, Zahed mendirikan sekaligus menjadi imam masjid bernama Mosquée de l'Unicité.
Di situ, banyak anggota jemaahnya yang gay melakukan pengajian dan sembahyang berjemaah. "Ini adalah masjid yang ramah gay, "kata Zahed seperti disiarkan dari majalah Tempo edisi 20 Mei 2013. Demi keamanan, dia harus merahsiakan tempat masjid itu untuk umum.
Alasannya, di Perancis sekarang tengah terjadi pro dan kontra terhadap undang-undang yang menghalalkan perkahwinan sesama jenis. '' Bagi umat Islam di Perancis, apa yang kami lakukan dinilai sebagai suatu kesalahan,'' ujar Zahed.
Tempo beruntung dibenarkan masuk dan melihat sendiri bagaimana aktiviti beribadah di dalam masjid spesial ini pada malam Jumaat. ketika itu, para jemaah melaksanakan sahlat isya, diikuti dengan kegiatan mendalami ilmu agama, membaca Al-Quran, berzikir, hingga beramah-tamah dengan sedikit ucapan-http://purplepockett.blogspot.com
No comments:
Post a Comment